Ani Purwati – 16 Mar 2007

Badan Pengawasan Pasar Modal Amerika Serikat (US Securities and Exchange Commission) menggugat Charles Martin, Direktur Monsanto untuk Asia, sebuah produsen skala global teknologi dan produk pertanian pada 6 Maret 2007.

Dalam gugatannya, badan ini menyatakan bahwa pada tahun 2002, Martin memerintahkan sebuah lembaga konsultasi untuk membayar uang suap senilai 50 ribu dollar kepada pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Gugatan juga menyatakan bahwa pembayaran ilegal ini telah mempengaruhi pejabat senior KLH untuk mencabut pernyataan dalam surat keputusan yang tidak menguntungkan bisnis Monsanto di Indonesia.

Selanjutnya dalam gugatan menyebutkan bahwa untuk menurunkan dana pembayaran ilegal senilai 50 ribu dollar dan melakukan tindakan yang melanggar hukum itu, Martin memerintahkan lembaga konsultasi tersebut untuk membuat sejumlah faktur untuk memalsukan tagihan Monsanto.

Martin kemudian mengakui faktur palsu pembayaran Monsanto itu dan adanya tindakan yang memastikan bahwa Monsanto membayar faktur palsu. Dengan cara demikian buku dan laporan Monsanto menjadi palsu dan mengabaikan sistem pengawasan akunting internal Monsanto.

Meskipun skema Martin terlaksana mengikuti instruksinya dan terjadi pembayaran 50 ribu dollar kepada pejabat senior Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, namun telah terjadi keputusan yang tidak benar di sini.

Tanpa sepengetahuan badan pengawas ini, Martin mengesahkan putusan akhir yang terlarang dan membantu serta bersekongkol memalsukan anti suap, buku dan laporan, lalu melanggar ketentuan pengawasan internal dari UU Praktik Korupsi Asing. Selanjutnya Martin menerima hukuman membayar denda perdata senilai 30 ribu dollar.

Sebelumnya pada Januari 2005, Badan Pengawasan Pasar Modal Amerika Serikat telah menggugat perusahaan benih Monsanto secara administratif atas kasus yang sama.

Berita Selengkapnya:

Badan Pengawasan Pasar Modal Amerika Serikat (Release 2007)

Badan Pengawasan Pasar Modal Amerika Serikat (Realease 2005)