Ani Purwati – 11 Aug 2010
Sebagai tempat pengobatan dan penyembuhan masyarakat yang sakit, sudah seharusnya rumah sakit mengutamakan layanan kesehatan. Namun yang tak kalah penting adalah sanitasi lingkungannya. Tanpa sanitasi yang berkualitas, berbagai penyakit dan vector penyebarnya akan bertebaran bebas dan akan mempersulit proses penyembuhan.
Untuk itu upaya menjaga dan mengelola instalasi sanitasi rumah sakit sangatlah penting. Mulai dari menjaga kebersihan ruang, lingkungan dan udara rumah sakit dari sampah (limbah padat), limbah cair, menyediakan dan menjaga ruang terbuka hijau (taman), lahan parkir yang nyaman dan sebagainya. Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur berupaya mencapai semua itu.
Terlebih lagi sejak 2008 lalu, RSUP Paru atau Respirasi ini telah menetapkan diri sebagai Green Hospital, yaitu konsep dengan menyatukan aspek sosial, estetika dan ekologi. RSUP Persahabatan terus melakukan dan mengajarkan mulai dari hal sederhana seperti pemilahan sampah basah (organik), kering dan plastik, pengolahan sampah organik menjadi kompos, pengolahan sampah kering dan plastik menjadi aneka kerajinan, sampai pengolahan limbah cair.
Dari berbagai aktivitas rumah sakit, salah satu limbah terbesar adalah limbah cair (air limbah). “Kami menyadari bahwa air limbah berpotensi mencemari lingkungan, sehingga kewajiban kami untuk selalu berkomitmen mematuhi baku mutu dan peraturan yang berlaku,” kata Mohammad Nasir sebagai Kepala Instalasi Sanitasi dan Pertamanan RSUP Persahabatan di Jakarta (9/8).
Untuk mengelola limbah cair ini, RSUP Persahatan telah memiliki fasilitas Bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPAL). IPAL RSUP Persahabatan merupakan proyek bantuan pemerintah Korea melalui Departemen Kesehatan RI saat itu. Proyek yang dikenal dengan Hospital Wastewater Treatment Plant (HWWTP) ini berupa bangunan 2 lantai di atas lahan seluas + 250 m2 yang dibangun pada tahun 2003 dan dioperasikan pada tahun 2004. Bangunan ini didesain dengan kapasitas olah 300 m3/hari dengan system contact aeration with biofilter dan dibangun dengan teknologi modern.
Air limbah yang masuk proses pengolahan air ini mengalami penyaringan, aerasi (pengadukan), pengolahan mikrobiologis, dan pengolahan clorin. Pada awal masuk, air limbah bau dan berwarna kehitaman, setelah melalui proses pengolahan IPAL, air ini tidak berbau lagi dan berwarna lebih bening. Hasil akhir air limbah yang telah mengalami proses pengolahan ini diukur dalam laboratorium untuk mengetahui kadar baku mutu apakah sudah sesuai standar atau belum. RSUP Persahabatan menggunakan baku mutu air limbah sesuai SK Men Lingkungan Hidup Noo. Kep-58/MENLH/10/1995. Baku mutu ini meliputi suhu, pH, BOD5, DO, COD, TSS dan VSS, PO4, Coliform, Settled Sludge Volume (SV30), sluge Volume Index (SVi), Nitrogen, Ammonia (NH3-N).
“Setiap tiga bulan sekali ada petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kesehatan datang untuk melihat baku mutu air limbah. Hasilnya, hasil akhir pengolahan air limbah RSUP Persahabatan sudah memenuhi standard baku mutu KLH,” kata Nasir.
Hemat Air Bersih
Air limbah yang sudah mengalami pengolahan ini, pada akhirnya dialirkan ke pembuangan air badan sungai kota. Dalam program Green Hospital ke depan, air limbah hasil olahan ini akan dimanfaatkan untuk penyiraman taman dan rumput di rumah sakit seluas + 6,6 hektar serta penyiraman kebun herba, kebun sayur organik dan persemaian taman serta proses pengomposan (composting).
Selain itu, hasil olahan air limbah akan ditampung dalam kolam ekologi (ecopond) yang dapat dimanfaatkan untuk relaksasi pasien karena dilengkapi dengan taman yang artistik. Sehingga dalam program operasional dan pemeliharaan IPAL yang dilaksankan, operator IPAL telah bertekad untuk mempertahankan kinerja (removal efficiency) agar air limbah hasil olahan yang dihasilkan tidak sekedar menjadi sumber pencemaran, tapi lebih jauh bisa dimanfaatkan untuk penghematan (efisiensi) penggunaan air bersih.
Untuk meningkatkan sanitasi lingkungan rumah sakit, operator IPAL berupaya mewujudkan bangunan IPAL yang bersih dan rindang sehingga kesannya tidak kotor dan bau. Di sekitarnya tumbuh pohon dan tanaman hias baik di teras maupun di halaman outdoor. Bahkan kita bisa menikmati kebun herba yang kecil dan hijau sebelum masuk bangunan IPAL.