Isu Bumi
  • image01
  • image02
  • image03

Panggilan investasi di agroekologi

Sebuah laporan International Food Security Network (IFSN) – Jaringan Keamanan Pangan Internasional, yang terdiri lebih dari 1.400 organisasi masyarakat sipil dari 32 negara, menyerukan untuk investasi baru yang besar dan dukungan pada petani skala kecilyang berfokus pada pertanian agro-ekologi dan ekologis untuk membantu mengatasi kemiskinan, kelaparan dan perubahan iklim.

Fed Up: Now is the Time to Invest in Agro-ecology’ (‘Sekarangadalah waktu untuk Investasi di Agro-ekologi’) berpendapat bahwaagro-ekologi menawarkan alat yang dapat membantu masyarakatmiskin untuk mengembangkan model lokal pengembangan pertanianbaru, terjangkau, dinamis, rendah-karbon dan adaptif untuk memenuhi beberapa tantangan.

 Laporan ini mengacu pada studi kasus dari Bangladesh, Kamboja,Indonesia dan Pakistan yang melihat bermacam manfaat dari agro-ekologi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa agro-ekologi dan ekologis sangat produktif dan menjanjikan untuk mengatasikerawanan pangan.

 Dalam ringkasan hasil penelitian menyebutkan bahwa dampak gabungan dari perubahan iklim, degradasi lahan, kerugian lahan pertanian, kelangkaan air dan infestasi spesies dapat menyebabkan hasil panen diproyeksikan menjadi 5-25% lebih rendah dari permintaan di tahun 2050, dan 600 juta orang bisa menderita gizi buruk sebagai akibat langsung dari perubahan iklim pada 2080.

Sistem pangan saat ini gagal memberi makan dunia secara memadai, kemiskinan dan ketidaksetaraan yang meluas berarti banyak orang yang terlalu miskin untuk mengakses makanan yang tersedia. Meskipun ada cukup makanan untuk semua orang, diperkirakan 925 juta orang lapar dan miliar lainya menderita busung lapar dan defisiensi mikro-nutrisi, sementara 1,5 miliar orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, dan sepertiga dari semua makanan untuk konsumsi manusia hilang atau terbuang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *