Isu Bumi
  • image01
  • image02
  • image03

Negara Berkembang: Aksi Mitigasi sesuai Pembangunan Nasional

Disarikan Ani Purwati – 15 Oct 2009

Negara berkembang menekankan bahwa aksi mitigasi negara berkembang dirumuskan secara nasional dalam konteks pembangunan berkelanjutan, sukarela secara alami dan tidak bersifat kondisional serta harus didukung oleh negara maju. Demikian disampaikan Meena Raman dari Third World Network dalam laporannya (1/10).

Kelompok G77 memperhatikan semua usulan negara maju yang akan meletakkan kondisionalitas pada aksi mitigasi nasional (NAMAs) dalam aksi mitigasi sub-group untuk negara berkembang menurut paragraph 1(b)(ii) Bali Action Plan pada 30 September.

Brasil atas nama G77 dan China menyatakan kembali posisi kelompok terhadap sub-paragraf 1(b)(i) (mitigasi oleh negara maju) dan 1(b)(ii) (aksi mitigasi secara nasional oleh negara berkembang) adalah berbeda secara besaran dan hukum alam. Kelompok tidak mendukung ide yang tidak membedakan ini. Dukungan untuk mitigasi terkonsentrasi pada usulan aksi mitigasi secara nasional (NAMAs). NAMAs adalah sukarela dan formulasi nasional dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Ketua sub-group, Margaret Mukahahanna-Sangarwe dari Zimbabwe membuat usulan untuk melakukan konsolidasi teks perundingan dalam hal a) materi pengantar dan pembukaan, b) lingkup dan definisi, c) dukungan aktifitas dan susunan institusi, d) rencana dan strategi, e) mekanisme pendaftaran, f) ukuran, laporan dan verifikasi (MRV), g) skedul nasional dan sub seksi MRV baru.

Uni Eropa menemukan sepaket latihan bermanfaat dan berkata bahwa dibutuhkan pemahaman bagaimana arsitektur kerja NAMAs. Dia menunjuk konsep arah NAMAs dan pemahaman konsep ini, bahasa operasional dalam teks dapat ditemukan untuk mengindikasikan bagaimana kerja sistem. Dia menjelaskan tiga langkah bagaimana NAMAs masuk ke dalam sistem ini. Langkah pertama adalah memasukkan NAMAs ke dalam sistem melalui analisa teknikal. Melalui pemanfaatan kombinasi ahli dan ilmu pengetahuan, NAMAs dapat ditingkatkan, membuatnya lebih efisien dan efektif. Kemudian ada registrasi dan analisa teknikel NAMAs. Kedua, menyesuaikan NAMAs dengan dukungan yang diperlukan untuk aksi. Langkah ketiga, pelaksanaan NAMAs dengan laporan dan sebagainya.

Ada banyak ide tentang rencana pertumbuhan rendah karbon yang merupakan konsep penting. Diperlukan strategi desain rendah emisi karbon untuk mendukung NAMAs lebih efisien. Ini bukanlah beban atau kondisional tetapi untuk mendorong NAMAs maju melalui sistem. Pemikiran tentang arah membantu untuk menggali bagaimana kerja teknis dan registrasi adalah tempat baik untuk memulai.

Amerika Serikat, dengan referensi isu kondisional kesepakatan NAMAs bahwa NAMAs sukarela dan bottom-up. Jalan lebih panjang untuk memandu putusan tentang bagaimana membicarakan hal itu. Bukan aksi kondisionalitas. Kajian, Laporan dan Verivikasi (measuring, reporting and verification-MRV) adalah kritis, relevan dan komponen yang memerlukan ketegasan.

Afrika Selatan atas nama Afrika Group mengatakan bahwa mandat seharusnya diberikan pada co-chair agar menghilangkan duplikat dalam teks untuk memajukannya. Bagaimanapun, ada usulan substansial yang tidak sesuai dengan keperluan agar konsisten dengan konvensi dan BAP. BAP mendukung pendanaan, teknologi dan pengembangan kemampuan untuk NAMAs bagi semua negara berkembang, kecil atau luas.

Fhilipina mengatakan bahwa latihan konsolidasi penting, tidak untuk mengaburkan pembedaan dalam bermacam usulan seperti konsolidasi tidak berarti harus menggabungkan usulan. Arti pelaksanaan NAMAs harus direfleksikan dalam teks. NAMAs bukanlah komitmen. Artikel 4.3 aktivitas untuk negara berkembang adalah untuk mengambil tindakan siap siaga. Artikel 4.1(b) adalah untuk formulasi dan melaksanakan program yang secepatnya dapat mengarah pada tindakan. Karenanya semua pendanaan bukanlah untuk NAMAs tetapi untuk kesiapgaan NAMAs. Tindakan tidak diambil tanpa persiapan.

NAMAs ditentukan secara nasional. Fhilipina tidak yakin dengan apa yang telah dikatakan EU tentang arah NAMAs. Pendekatan arah nampak untuk memulai dari kematian menuju kelahiran tetapi usulan negara berkembang adalah dari kelahiran menuju kematian. Diperlukan kejelasan pemahaman seperti nampak bahwa pendanaan hanya ketika NAMAs telah baik atau ketika ada kesiapgaan untuk bertindak. NAMAs mengacu pada yang mungkin ada dan mendukung. Ada pendanaan tambahan untuk bertindak.

Australia mengatakan bahwa ada aspek operasional tingkat tinggi sebagai hasil post 2012 dalam putusan ke depan. Diperlukan panduan ringkas tentang definisi dan lingkup aksi negara berkembang. Teks bersifat luas dan tidak terbatas skop NAMAs. Tentang kemungkinan NAMAs, ini penting bukan untuk menyalin usulan di bawah pendanaan dan pengembangan kapasitas. Skedul nasional dapat digunakan untuk menyerap tindakan oleh negara berkembang.

Jepang mengatakan bahwa NAMAs tidak perlu menjadi bentuk pembatasan emisi terukur atau sasaran pengurangan. Rencana aksi nasional dapat meliputi unsur terukur. Negara berkembang yang gas rumah kacanya luas dalam emisi global dan yang mempunyai tanggung jawab dan kemampuan harus mencapai target intensitas pengurangan emisi substansial. Ini tidak bisa diabaikan untuk merangkul mereka dalam upaya mitigasi global. Unsur MRV penting dan dapat mengikuti mekanisme penetapan Protokol Kyoto, dan seharusnya memasukkan informasi penting untuk menunjukkan pemenuhan yang harus ditinjau ulang para ahli.

China mengatakan bahwa fokus diskusi seharusnya tentang mandat BAP dan untuk menjamin isi usulan dalam batasnya. NAMAs adalah dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Apa yang berhubungan dengan seluruh negara harus didesain oleh negara berkembang dan sukarela secara alami. Seharusnya tidak dibuat mandatori. Diperlukan diskusi aksi dan dukungan secara serentak. Tidak dapat menjadi bahan diskusi aksi tanpa dukungan.

India mengatakan bahwa dukungan dana di bawah BAP harus menutup biaya tambahan terukur dalam konvensi. Ini bukan penilaian subjektif keperluan negara berkembang. Ini penting bagi pertanyaan pendanaan agar sesuai dengan NAMAs contact group seperti kelompok sepakat dengan isu pendanaan. Perlu memasukkan referensi untuk prinsip konvensi dan ketentuan bahwa usulan hanya memasukkan paragraph operasional penting termasuk materi kontekstual yang tidak ada. Ketentuan Artikel 4.1 harus dibaca juga dengan Artikel 4.3, 4.4 dan 4.7 konvensi dan Artikel 12 paragraf 1 tentang laporan dalam komunikasi nasional. Komitmen baru untuk laporan tidak didapatkan dan jatuh di luar konvensi. Ini juga menjelaskan skedul nasional dan seharusnya dimasukkan.

Rencana karbon rendah atau rendah emisi samar-samar mendefinisikan konsep. Laporan UN DESA saat ini menjelaskan strategi pertumbuhan yang tinggi dengan rendah emisi. NAMAs yang tidak didukung tidak dapat menjadi subjek verifikasi. Verifikasi hanya untuk mendukung NAMAs. Ada komitmen kontraktual terkait penerima dukungan pendanaan.

Sumber: http://www.twnside.org.sg/title2/climate/bangkok.news02.htm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *