Isu Bumi
  • image01
  • image02
  • image03

Masyarakat Sipil Global Minta Peran AS Lebih Besar dalam Pecahkan Krisis Iklim

Ani Purwati – 01 Oct 2009

Saat pertemuan G20 di Pittsburgh, AmerikaSerikat (AS), lebih dari 125 organisasi mewakili masyarakat di lebih dari 100 negara mengirimkan surat penting kepada Presiden Obama untuk memintanya mengambil tindakan berani melawan perubahan iklim.

Dalam siaran pers 24 September lalu menyebutkan bahwa surat itu meminta Presiden Obama menyusun tingkat ambisi yang lebih tinggi bagi kontribusi Amerika Serikat baik dalam hal pemotongan emisi gas rumah kaca maupun paket pendanaan dan teknologi untuk negara-negara berkembang.

”Negara-negara berkembang memiliki sedikit tanggung jawab akan perubahan iklim tetapi secara nyata menanggung beban akibat krisis iklim,” kata Chee Yoke Ling dari Third World Network. ”Masyarakat di seluruh dunia melihat Presiden Obama sebagai pemimpin negara pengemisi terbesar dunia, agar mengambil tindakan berani sesuai dengan tanggung jawab Amerika Serikat,” lanjutnya.

“Konggres Amerika Serikat sedang mengarahkannya pada perundang-undangan iklim menuju Kopenhagen pada Desember nanti, dimana perundingan kunci iklim internasional akan diselenggarakan,” kata Elizabeth Bast, Direktur Program Internasional Friends of the Earth Amerika Serikat. ”Kami meminta administrasi Obama membuat pernyataan yang baik bahwa Amerika Serikat akan bekerjasama secara global dalam melawan perubahan iklim.”

Perundingan iklim internasional telah gagal pada tahun ini dengan keengganan negara-negara industri untuk berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kacanya ke level yang seharusnya dan menetapkan pendanaan dan teknologi untuk upaya mitigasi dan adaptasi negara-negara berkembang.

Dari Indonesia ada sekitar 10 organisasi yang turut menandatangani surat yang diinisiasi oleh Third World Network dan Friends of the Earth International ini. Di antaranya AMAN, Aktivis LSM di Solo, Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim, GORESS, IESR, KSPPM, PATTIRO, Yayasan Pusaka, Yayasan Akar, dan Yayasan Tananua Flores.

Sumber: http://www.twnside.org.sg/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *