Isu Bumi
  • image01
  • image02
  • image03

Diskusi Pertanian Produk Pangan Rekayasa Genetik Kontra Pertanian Organik di Indonesia

KONPHALINDO – 08 Apr 2012

Konsorsium Nasional untuk Pelestarian Hutan Indonesia (KONPHALINDO) akan mengadakan diskusi untuk membahas pokok persoalan Pertanian dan Bioteknologi: Pertanian Produk Pangan Rekayasa Genetika Kontra Pertanian Organik di Indonesia, di Kampus Institut Pertanian Bogor, 24 Mei 2012. Para narasumber yaitu Andreas Dwi Santoso (Pengajar Pertanian Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor – IPB), Suryo Adi Wibowo (Pengajar Jurusan Human Ecology, Institut Pertanian Bogor – IPB), dan Hira Jhamtani (Pengamat Keselamatan Hayati) akan mengulas secara gamblang perihal dua isu ini, mana yang lebih bermanfaat untuk keberlanjutan pertanian dan ekosistem luas.

Dengan mengundang para pihak di antaranya petani, akademisi, organisasi non pemerintah dan wartawan, KONPHALINDO ingin meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para peserta dan masyarakat luas mengenai dampak penerapan pertanian rekayasa genetika dan pertanian organik terhadap keseimbangan ekosistem pertanian di Indonesia. Kegiatan ini juga akan menelaah kontradiktif pertanian produk rekayasa genetika dengan pertanian organik di Indonesia, dan memberikan masukan rencana aksi ke depan dan saran kepada pihak-pihak mengenai dampak buruk penerapan produk rekayasa genetika dan ancaman terhadap keberlanjutan ekosistem pertanian.

KONPHALINDO sebagai organisasi non pemerintah (Ornop) yang peduli akan keberlanjutan pertanian dan lingkungan hidup mengadakan diskusi ini dengan berlatar belakang kondisi politik pertanian nasional yang seakan pertanian Produk Rekayasa Gentik – PRG (transgenik) dan pertanian organik sedang bertarung dan bersaing memperebutkan luas lahan olahan di alam dan pasar global. Bagaimanapun, serbuan produk rekayasa genetik semakin nyata, konsekuensinya, dikuatirkan benih produk rekayasa genetik akan mendominasi serta menimbulkan persoalan persaingan hidup antar benih di alam, mempersempit ruang pola pertanian organik, bahkan menimbulkan masalah baru terhadap keberlanjutan ekosistem pertanian.

Ironinya, perangkat hukum mengatur keselamatan hayati dan perlindungan sistem pengetahuan tradisional masih kurang efektif bahkan cenderung disalahgunakan oleh pihak-pihak pemuja teknologi benih rekayasa genetik. Masih banyak persoalan lain yang menyertai penerapan produk rekayasa genetik tersebut, dan cenderung persoalan-persoalan tersebut tak tersentuh dan dibicarakan secara terbuka.

KONPHALINDO
Email: konphalindo@gmail.com
Phone/Fax: 021-8564164
Mobile: 0856 97813183

(Ralat: Dalam informasi sebelumnya disebutkan diskusi ini pada 24 April 2012, yang sebenarnya diskusi ini akan berlangsung pada 23 Mei 2012.)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *