Isu Bumi
  • image01
  • image02
  • image03

Bersama Menghijaukan Kawasan Lereng Merapi

Pasca erupsi, berbagai pihak mulai melakukan penghijauan dengan menanam berbagai macam pohon di sekitar Gunung Merapi. Setelah sebelumnya dilakukan penghijauan di Dusun Kinahrejo (26 November 2010), pada Rabu (19/1/11) kemarin, kembali diadakan gerakan penghijauan yang terpusat di Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kali ini penggagas gerakan penghijauan ini adalah PT BRI Tbk Kanwil Yogyakarta.

Saryanto (33 th), seorang tokoh pemuda Pangukrejo ketika dihubungi oleh beritabumi.or.id membenarkan gerakan penanaman pohon tersebut. Menurutnya, saat ini memang diperlukan bantuan dari berbagai pihak, khususnya berupa bibit tanaman untuk menghijaukan daerah yang tandus terkena lahar panas dari Merapi.

”Penghijauan ini memang merupakan salah satu program yang harus segera dilakukan, agar kawasan ini segera tampak hijau. Ini juga sebagai antisipasi agar tanah tidak tergerus oleh air hujan, karena saat ini memang sering terjadi hujan deras,” ujarnya.

Menurutnya, program ini disambut sangat baik oleh masyarakat. Pasalnya, tanaman yang selama ini tumbuh di lahan-lahan mereka memang telah musnah oleh awan panas. Dengan adanya bantuan bibit dari berbagai pihak ini, maka kawasan atau lahan-lahan pertanian ini akan segera menghijau dan tidak menyeramkan lagi seperti saat baru saja terkena awan panas.

Bupati Sleman, Drs Sri Purnomo, dalam keterangannya (19/1) menyatakan bahwa saat ini dimana-mana terjadi banjir karena musim hujan yang sulit diprediksi dan itu perlu diantisipasi, salah satunya dengan aksi penanaman pohon. Ini diperlukan untuk menjaga agar air hujan tidak begitu saja lari, tetapi dapat ditahan oleh pepohonan.

Ditambahkan olehnya bahwa dengan kegiatan yang dilakukan Bank BRI ini akan menggugah instansi yang lain baik negeri maupun swasta untuk melakukan hal yang sama. Dengan penghijauan ini diharapkan mampu menampung air pada musim penghujan dan bila nanti terjadi musim kemarau maka hutan tersebut mampu menahan air.

Penanaman pohon tersebut juga bernilai ekonomis tinggi dengan menanam pohon buah-buahan, dimana di samping sebagai penahan air, pohon tersebut juga menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Jenis pohon yang ditanam tersebut antara lain pohon Duku, Manggis, Jabon,Sawo , Trembesi, Jati dan lain-lain.

Ia juga berharap masyarakat yang ada di sekitar lokasi untuk merawat, terutama pada musim kemarau nanti, misalnya tanaman tersebut disiangi atau disiram. ”Dengan penghijauan ini diharapkan hutan tersebut akan segera hijau kembali dan akan menjadi pemandangan yang indah. Itu tidak lepas dari peran masyarakat sekitar untuk merawat,” tegasnya.
Untuk program penghijauan di Kecamatan Cangkringan tersebut, pihak Bank BRI menyediakan bibit tanaman sebanyak 10.000 pohon.

Kerugian

ekologi-lingkungan

Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Sleman, kerugian akibat terjangan awan panas Gunung Merapi di Kabupaten Sleman mencapai Rp 5,5 trilyun dan terbesar pada pemulihan hutan lindung di Lereng Merapi. Kerugian yang paling banyak dialami oleh Kementrian Kehutanan, karena semua tanaman di hutan lindung menjadi gundul.

Data yang dihimpun Taman Nasional Gunung Merapi menunjukkan, kerusakan hutan mencapai 2.818 hektare atau 43% dari total 6.410 hektar luas taman hutan nasional. Butuh ratusan ribu bibit untuk menghijaukan kembali kaki Merapi yang kini meranggas. Sebanyak 10.000 bibit dengan jarak tanam 5 x 5 meter dalam lima tahun akan menghasilkan 25 hektar lahan yang rimbun kembali. Dalam jangka menengah, reboisasi ini diharapkan memberi dampak ekologis sekaligus sosial ekonomi bagi warga lereng Merapi.

Untuk menghijaukan kawasan hutan lindung di sekitar Merapi itu, Kemenhut telah menyatakan kesiapannya mengalokasikan dana untuk penghijauan wilayah yang terkena dampak erupsi Merapi.

Berdasarkan catatan Kemenhut, sekarang ini ada sekitar 6.800 hektar (ha) hutan di Gunung Merapi yang terkena dampak erupsi. Dana yang akan dialokasikan untuk menghijaukan kawasan lereng Merapi ini adalah Rp5 juta setiap hektar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *